LAPORAN
PRAKTEK
KERJA LAPANGAN
DI PT.
PLN (PERSERO) ULP PERAWANG
JL. MUHAMMAD ALI,PERAWANG
BARAT,KEC.TUALANG,KAB.SIAK
Angkatan
Ke-IX
Periode
Januari s/d Juni 2019
Diajukan
sebagai salah satu tugas akhir pelaksanaan
Praktek
Kerja Lapangan (PKL)
DISUSUN
OLEH:
MUHAMMAD
NASIR HARAHAP
NIS/NISN:1445/0017690088
TEKNIK
INSTALASI TENAGA LISTRIK
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MINAS
DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI RIAU
TP. 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN l
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Angkatan ke-IX
Periode Januari s/d Juni 2019
NAMA
:MUHAMMAD NASIR HARAHAP
NIS/NISN
:1445/0017690088
JURUSAN :TEKNIK
INSTALASI TENAGA LISTRIK
WAKTU :09 JANUARI-17
JUNI 2019
TEMPAT
:PT.PLN (PERSERO) ULP PERAWANG
Minas, 15 Juli 2019
Disahkan oleh :
PIMPINAN DU/DI
PEMBIMBING DU/DI
SYAFRIDA FITRI RIKI HARDIANTO
NIK.
NIK.
LEMBAR PENGESAHAN ll
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Angkatan ke-IX
Periode Januari s/d Juni 2019
NAMA
:MUHAMMAD NASIR HARAHAP
NIS/NISN :1445/0017690088
JURUSAN :TEKNIK
INSTALASI TENAGA LISTRIK
WAKTU :09
JANUARI-17 JUNI 2019
TEMPAT :PT.PLN (PERSERO) ULP PERAWANG
Minas,15 Juli 2019
Disahkan oleh:
KEPALA PROGRAM STUDI GURU PEMBIMBING
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
NASARUDIN S.T SHINTA ADILA S.Pd
NUPTK.
NUPTK.
Mengetahui,
KEPALA SMK NEGERI 1 MINAS KETUA
PANITIA PKL
AGUSTINA
SUSILAWATI, M.Pd
GULMA SAIDAYANI S S.pd
NIP. 19750825 2003122 2 003 NIP.
19760113 201001 1 005
KATA PENGANTAR
Dengan
Mengucapkan Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada saya (penulis), saya sajikan laporan pelaksanaan praktek
ini sebagai salah
satu bukti bahwa saya telah melaksanakan praktek Di PT.PLN
(PERSERO) ULP PERAWANG, Laporan ini
saya susun berpedoman
pada buku jurnal yang
diberikan dari sekolah dan
saya isi sesuai
dengan kegiatan saya
selama praktek.
Kegiatan praktek ini dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan kurikulum
sekolah menengah kejuruan edisi 1999
yang didasari undang-undang
nomor 2 tahun 1999,
tentang system ganda
nasional dan keputusan mendikbud nomor
080/u/1993 tentang pendidikan
system ganda (psg), maka SMK Negeri I Minas melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dapat terlaksana dengan baik atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih :
1. Kepada
kedua orang tua saya yang telah memberi semangat dan
dukungan dari awal hingga akhir melaksanakan kegiatan PKL.
2. Kepada Ibu Agustina Susilawati, M.Pd (selaku kepala
sekolah SMK Negeri I Minas.
3. Kepada Ibu
Syafrida Fitri selaku
Manager yang telah membimbing dan telah mengizinkan
saya melaksanakan PKL di
PT.PLN (PERSERO) ULP PERAWANG
4. Kepada ibu Gulma Saidayani Siregar,
S.Pd (selaku ketua prakerin).
5. Kepada Bapak Nasarudin, ST (guru pembimbing / ketua jurusan).
6. Kepada Bapak Riki Hardianto (selaku pembimbing) yang telah membimbing dan membagikan
ilmu nya selama saya prakerin.
7. Kepada semua guru di smk negeri 1 minas.
8. Kepada teknisi yang ada di PT.PLN (PERSERO) ULP
PERAWANG
Semoga laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun ilmiah, untuk itu penulis
mengharapakan saran dan kritiknya mendukung dalam proses pembenahan dan perbaikan
bagi penulis di masa yang akan datang.
Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih.
Minas, 17 Juni 2019
Penulis
MUHAMMAD NASIR HARAHAP
NIS/NISN:1445/0017690088
DAFTAR
ISI
COVER
HALAMAN
JUDUL
LEMBAR
PENGESAHAN OLEH PIHAK PERUSAHAAN
HALAMAN
PENGESAHAN OLEH PIHAK SEKOLAH
KATA
PENGANTAR ............................................................... iv
DAFTAR
ISI ............................................................................. vi
DAFTAR
GAMBAR ................................................................. vi
BAB
l
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................ 1
1.2 Landasan hukum ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Prakerin ........................................................................... 2
1.4 Waktu dan tempat
pelaksanaan Prakerin
.................................. 2
BAB
ll
GAMBARAN
UMUM PERUSAAN
2.1 Sejarah PT. PLN
(PERSERO) ULP Perawang
..........................3
2.2 Struktur Organisasi
PT.PLN (PERSERO) ULP Perawang ..........4
2.4 Visi PT.PLN
(PERSERO) ULP Perawang..................................
5
2.5 Misi PT.PLN (PERSERO) ULP Perawang
...................................5
2.6 Motto PT.PLN (PERSERO)
ULP Perawang.................................5
2.7 Maksud Dan Tujuan PT.PLN
(PERSERO) ULP Perawang..........5
BAB
lll
LANDASAN
TEORI
3.1 Pengertian Kwh Meter …………… ………………………..............6
3.2 Bagian-bagian Kwh Meter Dan
Fungsinya.....……………….........7
3.3 Gambar
Kwh Meter……………….…………………..………...........10
3.4 Cara
kerja................................................…………………………. .11
BAB
lV
PEMBAHASAN
4.1 Landasan Teori…………………………………………………..........15
4.2 Alat dan bahan……….………………………………………………. ..15
4.3 Gambar kerja……………………………………………………….......16
4.4 Langkah
kerja..................................................................................17
4.5 Hasil
pekerjaan................................................................................18
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........……………………………………………………. ....19
5.2 Saran..........…………………………………………………………........19
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.Gambar 2.1 Logo PLN..................................................... 3
2. Gambar
3.1 Kwh Meter Prabayar.................................... 6
3. Gambar
3.3. Sistem Kerja Kwh Meter............................. 11 4. Gambar 4.1 Pemasangan Kabel
SR............................... 16
5. Gambar
5.3. Pemasangan Kwh Meter 3 Phase.............. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu
bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan
sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang
diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional.
Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga
unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan
teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada,
sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Praktek Kerja Lapangang dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Praktek
Kerja Lapangan diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut.
Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.Tanpa
diadakannya Praktek Kerja Lapangang ini kita tidak dapat langsung terjun ke
dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan
kerja.
1.2.
Landasan Hukum
Ada beberapa peraturan tentang Paktek Kerja
Lapangan (PKL) dan putusan Menteri. Adapun peraturan Paktek Kerja Lapangan
(PKL) adalah sebagai berikut :
Ø Tercantum
pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan
peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
Ø Peraturan
Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang bertujuan
meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam
sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan.
Ø Peraturan
pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan
Nasional Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaitu Pendidikan didalam
sekolah dan Pendidikan diluar sekolah.
1.3.
Tujuan Prakerin
Praktek Sistem Ganda (PSG) / Prakerin (
Praktek Kerja Industri / Paktek Kerja
Lapangan (PKL) adalah salah satu tugas yang mewajibkan para siswa / siswi SMK
sederajat untuk melaksanakan magang, atau praktek kerja pada suatu instansi
baik Swasta maupun Pemerintah dengan jangka waktu yang terbatas dan oleh
ditentukan oleh pihak sekolah.
Adapun maksud dan tujuan dilaksnakannya
Praktek adalah untuk memudahkan kami para siswa / siswi untuk menyambut
datangnya Project Work ( PW ) pada kelas 3 nanti, begitu juga bermanfaat untuk
nilai kelulusan, dan ini wajib dan harus dilaksanakan.
Adapun maksud yang lain, antara lain :
v Untuk
memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
v Menumbuhkan
& meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia
usahaMeningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai persiapan
dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yangsesungguhnya.
v Meluaskan
wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana
Siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
1.4.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin
Sejak tanggal 9 Januari 2019 sampai dengan 17 Juni 2019 Di PT. PLN (PERSERO) ULP Perawang, JL.Muhammad Ali,Perawang
Barat,Tualang,Kabupaten Siak,Riau 28772
BAB ll
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah PT PLN
Gambar 2.1 Logo PLN
Untuk
menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam
jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan
penugasan
Berawal
di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di Indonesia
mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk
keperluan sendiri
Antara
tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda
tersebt oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di
awal Perang Dunia II
Proses
peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945,
saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para
pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang
bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno
untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik
Indinesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik
dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada
tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada
Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas
dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2
(dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola
tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola
gas diresmikan.
Pada
tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan
Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan
sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan
tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring
dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk
bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN
beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga
sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang
MANAGER ULP PERAWANG
SYAFRIDA FITRI
|
SPV TEKNIK
RIKI MARDIANTO
SPV TRANSAKSI ENERGI
ANGGA JULIANSYAH
SPV K3L
MOCH ALDI LESMANA
SPV PELAYANAN
ROISAH
SPV TEKNIK
RIKI MARDIANTO
|
SPV TRANSAKSI ENERGI
ANGGA JULIANSYAH
|
SPV K3L
MOCH ALDI LESMANA
|
SPV PELAYANAN
ROISAH
|
2.3 Visi
Diakui
sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan terpercaya
dengan bertumpu pada Potensi Insani.
2.4 Misi
- Menjalankan
bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
- Menjadikan
tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
- Mengupayakan
agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
- Menjalankan
kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.6 Moto
Listrik
untuk Kehidupan yang Lebih Baik
2.7 Maksud
dan Tujuan Perseroan
Untuk
menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam
jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan
penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang
pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas
BAB lll
LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian KWH Meter
Gambar 3.1.KWH meter prabayar
KWH Meter
adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan
metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakan piringan
yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya
disebut Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan
tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik
dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam Kwh (kilowatt
Hour).Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga menggunakan
satuan kilowatt-
hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan 3.6 MJ.
Karena
itulah alat yang
digunakan untuk mengukur energi pada industri dan rumah tangga dikenal
dengan watthourmeters.
Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada
KWH meter setiap bulannya Untuk saat ini. KWH meter induksi adalah satu-satunya
tipe yang digunakan pada perhitungan daya listrik rumah tangga.
Bagian-bagian
utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus,sebuah
piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir mekanik yang mencatat
banyaknya putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringan
mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian
yang tinggi.
Semakin
besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar, demikian
pula sebaliknya.
3.2.
BAGIAN–BAGIAN KWH METER DANFUNGSINYA
1. Badan (body) terdiri dari :
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
2. Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set
b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set
c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set
3. Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil mungkin.
4. Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
5. Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas pencatat PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini.
6.Spin Control Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasiolehMCB.
7. Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.
Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Tujuan paling utama adalahtentu saja faktor keamanan. Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus. Dan akan lebih mudah mencari bagian dari instalasi listrik tersebut yang bermasalah. Syaratnya tentu saja pemilik rumah harus tahu pembagian grup ini.
Pembagian grup dalam suatu instalasi listrik rumah, dalam hal ini adalah yang paling umum, biasanya per area, misalnya :
• Antara bagian depan dan bagian belakang rumah.
• Antara sayap kiri atau sayap kanan rumah.
• Untuk rumah 2 lantai, bisa dibagi per lantai
• Antara berbagai macam beban listrik, seperti pompa air, lampu, stop kontak, AC dan lain-lain.
Saat ini ada 2 macam bargainser, yaitu analog dan digital. Model analog masih sangat umum dipakai di perumahan, sedangkan model digital biasanya lebih digunakan untuk pelanggan PLN pra-bayar (dikenal dengan system pulsa). Untuk system ini, pelanggan hanya perlu membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa melalui ATM dengan memasukkan kode pelanggan yang diperlukan) dan kemudian mendapatkan kode semacam voucher untuk dimasukkan dalam bargainser tersebut. Persis seperti membeli pulsa pra-bayar.
Termasuk dalam alat ini adalah sambungan kabel pentanahan (“Arde” atau “Grounding”). Mengenai pentanahan akan dibahas dalam bagian terakhir.
• Pengaman lebur (“Sekering” atau” Fuse”)
Box tipe pengaman lebur (Sekering)
Merupakan komponen pengaman listrik yang sifat kerjanya meleburkan kawat yang dipasang didalam komponen tersebut apabila kawat tersebut dilewati dengan arus hubung singkat tertentu. Jenis kawatnya berbeda-beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal tertentu, misal 2A (Ampere), 4A, 6A dst.
Ada dua jenis dari komponen ini, yaitu tipe kawat lebur dan tipe tombol. Untuk tipe kawat lebur mempunyai prinsip kerja seperti penjelasan di atas dan untuk menormalkan kembali perlu diganti dengan pengaman lebur yang baru. Sedangkan untuk tipe tombol (seperti gambar diatas), bila terjadi masalah hubung singkat maka arus listrik akan terputus dan untuk menormalkan kembali cukup dengan menekan tombol yang besar tersebut. Tombol kecil berfungsi untuk memutus aliran listrik.
Komponen pengaman tipe lebur ini mulai jarang digunakan karena ada kerepotan tersendiri bila putus karena terjadi masalah. Apalagi bila persediaan sekering di rumah tidak ada. Tetapi secara jujur perlu diakui bahwa komponen ini akan bekerja sempurna memutus listrik bila terjadi masalah, asal saja komponen ini original kawatnya tanpa kita rubah sendiri. Berbeda dengan tipe berikut yaitu MCB yang mempunyai fungsi sebagai pemutus arus lsitrik bila kelebihan beban atau terjadi hubung singkat, pengaman lebur hanya berfungsi bila terjadi hubung singkat saja.
• Pengaman thermal (“MCB” atau “Circuit Breaker”)
Pengaman tipe MCB
Merupakan komponen listrik yang bekerja dengan system thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”. Untuk menormalkan kembali sangat mudah, hanya dengan mengembalikan tuas ke posisi “ON”.
3.3.GAMBAR
KWH METER
GAMBAR
3.2 SISTEM KERJA KWH METER
3.4.CARA KERJA
Prinsip Kerja KWH Meter
Berikut
diberikan gambar KWH meter analog beserta gambar prinsip kerja dari KWH meter
tersebut apabila ditinjau dari segi fisika.
Dari
gambar 3.2
di atas dapat dijelaskan bahwa arus beban I menghasilkan fluks
bolakbalik Φc, yang melewati piringan aluminium dan menginduksinya,sehingga
menimbulkan tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan Bp juga mengasilkan
fluks bolak-balik Φp yang memintas arus If. Karena itu piringan mendapat
gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan berputar.
Prinsip Dasar KWH Meter
Torsi
ini sebanding dengan fluks Φp dan arus IF serta harga cosinus dari sudut antaranya.
Karena Φp dan IF sebanding dengan tegangan E dan arus beban I, maka torsi
motor sebanding dengan EI cos θ, yaitu daya aktif yang diberikan ke beban. Karena
itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang terpakai. Semakin
besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar, demikian pula sebaliknya.
Secara
umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
Daya
kompleks S(VA) = V.I
Daya
reaktif Q(VAR) = V.I sin φ
Daya
aktif P(Watt) = V.I cos φ
Hubungan
dari ketiga daya diatas dapat dituliskan dengan menggunakan
rumus
sebagai berikut :
S
P2 Q2
S
(VI )2 .(sin2 cos2
)
S
V.I
Dari
ketiga daya diatas, yang terukur pada KWH meter adalah daya aktif, yang dinyatakan
dengan satuan Watt.
Perhitungan Biaya KWH Meter
KWH
Meter berarti Kilo Watt Hour Meter dan kalau diartikan menjadi n ribu
watt dalam
satu jamnya. Jika membeli sebuah KWH Meter maka akan tercantum X putaran per
KWH, artinya untuk mencapai 1 KWH dibutuhkan putaran sebanyak x kali putaran
dalam setiap jamnya. Contohnya jika 900 putaran per KWH maka harus ada 900
putaran setiap jamnya untuk dikatakan sebesar satu KWH. Jumlah KWH itu secara
kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh petugas besarnya pemakaian
lalu dikalikan dengan tarif dasar listrik atau TDL ditambah dengan biaya abodemen
dan pajak menghasilkan jumlah tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya.
KWH Meter Prabayar PLN
Kwh
meter pbrabayar ini dirancang denngan menggunakan kwh meter elektrik yang baru.
Sistem pembayaran atau pengisian rekening listrk adalah dengan menggunakan aplikasi
chip card. Aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat dan PLN dalam hal proses
pengisian rekening listrik yang efektif. Chip card adalah suatu jenis kartu
alat pembayaran
yang semakin populer seiring dengan kemajuan teknologi mikroelektronika
serta semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran
yang praktis. Kehadiran chip card tidak dapat dihindari dimana penggunaannya
semakin luas baik volume maupun lingkup aplikasinya. Salah satu kemungkinan
aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik.
Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh oleh Pengelola Gedung dari
penggunaan
KWh meter pra-bayar di antaranya adalah:
1.
Mendapatkan uang kas lebih awal sebelum listrik diproduksi dan digunakan, sehingga
dapat menambah likuiditas perusahaan ini.
2.
Pengendalian transaksi lebih mudah sehingga mengurangi kemungkinan tagihan
yang tidak terbayar dan pencurian listrik. Pemasaran listrik prabayar ini
dapat juga diserahkan pada pihak ketiga.
3.
Pengurangan overhead atau biaya yang diperlukan untuk pengecekan
konsumsi
listrik ke rumah-rumah atau konsumen lainnya.
Sedangkan
bagi konsumen, sistem ini juga dapat menguntungkan yaitu :
1.
Pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena pembayaran yang dilakukan
diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi
2.
Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan adalah
elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi
3.
Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human error.
Prinsip Kerja Kwh Meter Prabayar Chip Card
Chip
card dapat digunakan sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan mengembangkan
Kwh meter Elektronik Digital yang dilengkapi dengan perangkat pembaca
kartu serta perangkat transaksi lunak berbasis smart card. Kwh meter akan beroperasi
berdasarkan sebanding dengan nilai energi listrik yang telah dikonsumsi (digunakan).
Jika
isi register telah habis maka Kwh meter harus segera diisi kembali
(register
sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada alarm (LED ON), dan jika setelah jangka
waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi nilai kreditnya maka Kwh meter akan
memutus saklar pemutus atau Internal Contactor sehingga supply daya terputus.
Pengisian
pulsa listrik kedalam smart card menggunakan Portable Terminal yang koneksi
dengan Perangkat Lunak Sinkronisasi Dan Billing Sistem yang telah diinstal di
Komputer (Master Station).
nilai kredit yang dimasukkan (download) dari chip card kedalam
register Kwh, dan selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk mengontrol
bekerjanya Kwh meter. Nilai kredit didalam register akan dikurangi secara
bertahap.
BAB IV
PEMASANGAN KWH METER PRABAYAR
4.1. Landasan
Teori
KWH meter merupakan suatu
alat ukur yang banyak dipakai baik di lingkungan perumahan, perkantoran maupun
industri. Alat ukur ini sudah mengalami perkembangan yang begitu luar biasa
dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter
ialah untuk menghitung pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi
yang luar biasa, maka KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis
yang bisa mengirimkan hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang
bersangkutan.
4.2. Alat
dan Bahan
No.
|
Alat
|
Bahan
|
1.
|
Tang
Kombinasi
|
Kwh
Meter
|
2.
|
Tang
Potong
|
Mcb
|
3.
|
Obeng
-
|
Kabel
/ Penghantar
|
4.
|
Obeng
+
|
Token
Kwh
|
5.
|
Tespen
|
SLO
|
6.
|
Paku
|
|
7.
|
Palu
|
|
8.
|
Tali panjat
|
4.3. Gambar Kerja
GAMBAR 4.1 PEMASANGAN
KABEL SR
GAMBAR 4.2 PEMASANGAN KWH METER 3
PHASE
4.4. Langkah Kerja
·
Pemasangan dua buah
kabel hitam SR dari tiang listrik Jaringan Tegangan Rendah ke rumah pelanggan.
Dua kabel hitam twist itu terdiri dari kabel arus listrik positif/ fasa dan
negatif/ netral.
·
Setelah kabel dari
tiang listrik PLN terhubung menuju rumah pelanggan, selanjutnya dilakukan
pemasangan meteran listrik. Pertama-tama, penyambungkan kabel positif
(fasa) ke arus listrik TR Input KWH meteran listrik.
·
Selanjutnya, sambungan
tersebut dilanjutkan menyambung pada TR Input MCB. Dari MCB kabel positif akan
masuk ke dalam rumah pelanggan berupa kabel NYM yang umumnya berwarna merah
dengan ukuran 2,5 mm. Kabel NYM inilah yang akan digunakan pelanggan untuk
memasang lampu dan sakelar listrik rumah.
·
Kabel negatif atau
netral dari TR input akan disambungkan menuju meteran listrik dan keluar dalam
bentuk TR Output yang digunakan pelanggan dalam rumah.
·
Kabel Arde atau
Grounding yang telah terpasang di tanah, akan diteruskan menuju rumah
menggunakan kabel NYM yang biasanya berwarna kuning. Kabel Arde ini dihubungkan
pada setiap terminal stop kontak di dalam rumah. fungsi kabel Arde atau
grounding ini adalah menghilangkan setrum yang biasanya muncul pada peralatan
elektronik seperti televisi, radio, lemari es, atau komputer. Arus liar yang
bisa menimbulkan percikan api juga aman dengan sistem grounding ini.
·
Lakukan pengujian
dengan menyalakan saklar mcb menjadi on.
·
Jika tidak terdapat
gangguan maka pemasangan dinyatakan berhasil, dan listrik siap untuk dipakai.
4.5 Hasil Pekerjaan
Setelah semua tersambung, lakukan
pangujian. Jika terdapat tulisan PERIKSA pada layar LCD KWH METER, maka masukan
token KWH METER dengan teliti dan benar. Namun jika token sudah di masukan dan
tetap terdapat tulisan PERIKSA, kemungkinan terdapat kesalahan dalam instalasi
pada rumah tersebut. lakukan pengecekan dan pembenaran pada instalasi rumah.
Jika instalasi rumah sudah diperbaiki dengan benar dan tidak terdapat tulisan
PERIKSA, berarti dalam perbaikan ini hasil pekerjaan sempurna.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek
kerja industry selama 6 bulan di PT. PLN(PERSERO) ULP Perawang, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penulis
dapat mengenal profil dari PT.PLN(PERSERO)ULP Perawang sebagai industri listrik Di wilayah Riau Dan Kepri .
2. Penulis
dapat memahami lebih dalam mengenai pekerjaan di bagian electric
3. Dengan
pelaksanaan kerja praktek ini siswa dapat membandingkan kondisi dengan sistem
yang ada di dalam dunia industri dengan yang ada dalam bangku sekolah.
4. Penulis
mengerti betapa pentingnya arti kerja sama ( Team Work ).
5. Kedisiplinan
dan konsekuensi terhadap peraturan atau prosedur yang telah dibuat sangat
berperan untuk perkembangan dari perusahaan dan dapat menjamin perusahaan akan
tetap survive
6. Mengetahui
semua pekerjaan yang ada di bagian electric.
5.2. Saran
Tiada yang sempurna selain
Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa selama melaksanakan praktek kerja
industri masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan, untuk itu
penulis ingin menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh keluarga besar PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang. Selama melaksanakan praktek,
Berikut ini adalah beberapa saran dari penulis, semoga dapat berguna bagi
kemajuan PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang maupun pihak sekolah:
1. Untuk
perusahaan
a. Para pegawai
di PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang khususnya yg bidang YANTEK(Layanan Teknik)
harap lebih memperhatikan peralatan kesehatan keselamatan kerja ( k3 ) dalam
melakukan pekerjaannya. Sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Penata ruang ( Lay Out ) perlu di perbaiki dan diatur
sedemikian rupa sehingga terwujud kemudahaan ruang gerak, rapi sehingga
tercipta suasana kerja yang nyaman.
b. Meningkatkan
hubungan antara karyawan PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang Sehingga
terjalin kerja sama yang lebih kuat dan rasa kebersamaan yang lebih erat.
c. Tetap
memelihara dan meningkatkan hubungan dengan dunia pendidikan, sehingga PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang dapat menjadi perusahaan yang kooperatif sekaligus
edukatif.
d. Untuk
pembimbing praktek kerja industri di harapkan lebih optimal lagi di dalam
membimbing penulis yang sedang melakukan praktek kerja industri di PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang Sehingga setelah melaksanakan praktek kerja industri
penulis mendapatkan ilmu yang sesuai dengan bidangnya.
2. Untuk
Sekolah
a. Memberikan
pelajaran yang lebih aplikatif terhadap dunia kerja. Karena selama penulis
menjalani praktek, penulis merasakan bahwa ilmu yang selama ini penulis masih
kurang. Dan hal ini sangat mempengaruhi hubungan baik antara sekolah dan dengan
perushaan saendiri yang membutuhkan tenaga kerja yang komnpetetif di bidangnya.
b. Pembimbing
praktek selalu memantau dan berkomunikasi dengan baik sehingga terjalin
hubungan kerjasama.
c. Usahakan
peralatan praktek harusnya complete, juga ketika akan melaksanakan kegiatan
praktek seharusnya peralatan atau komponen sudah ada di sediakan sekolah.
e. Alat APD
harusnya ada dan complete di sekolah sama dengan perusahaan.
f. Peningkatan
materi bagi siswa.
g. Lebih tepat
waktu dan disiplin.
Komentar
Posting Komentar